Rabu, 04 Agustus 2010

My Childish Heart Feeling


Segala sesuatu yang salah pasti akan terkuak juga … I believe so, tapi aku tidak tahu kenapa hal tersebut bisa terjadi, kenapa hukum itu bisa berlaku? Kenapa yang salah selalu diperlihatkan, sedangkan yang benar selalu disembunyikan? Doushite? Nande? How was the process happened? How did it work?

Seperti sama dengan kesalahan yang aku perbuat, ternyata bisa terkuak juga. Karenanya, jangan pernah berbuat salah, kalau tidak mau disalahkan. Tapi kesalahan itu sudah terjadi, bagaimana bisa aku menghindar? Bad situation right?! Ne? Darou? Nyaa~ … Fusaken jane yo! Muak aku dengan semua ini. Salah – salah – salah … Kenapa kita harus mencari-cari kesalahan orang lain? Walaupun kau tahu hal itu memang salah! Kenapa kita harus menguak dan menyebarkannya pada orang lain? Ini masalah klasik yang selalu terjadi di sekitar kita. Masalah yang selalu terjadi sejak jaman Nabi Adam sampai hari kiamat nanti.

Ketika ada yang salah, sebenarnya secara naluri manusia akan mencoba untuk membenarkannya. Tapi ada juga yang sudah tahu itu salah, malah semakin disalahkan, yang benar bahkan juga cenderung disembunyikan. Dan sekarang yang sangat meresahkan hatiku adalah aku tahu bahwa diriku bersalah, lalu kau mencoba untuk membenarkan diriku yang sedang bersalah ini. Terima kasih banyak kawan. Kita memang harus saling mengingatkan bukan..!? Karena itu adalah bukti kepedulianmu padaku. Tapi ini yang menjadi pokok permasalahannya. Kadang aku merasa diperlakukan tidak adil dengan pemberian ultimatum seperti ini. Begini prosesnya, kau berbuat salah, lalu datang temanmu untuk mengingatkanmu, kemudian membenarkan. Setelah itu dia pergi.

Chotto matte! Perhatikan! Dia bela-belain datang padamu hanya untuk mengingatkan dan membenarkan tingkah lakumu yang salah itu! For Godsake! That’s an awesome friend right!? Honto ni subarashii, sugoi ne … Jika proses itu yang selalu terjadi, kau salah – temanmu datang membenarkan – lalu pergi. Terus, terus, dan terus kejadian tersebut berlangsung dalam keadaan yang lama. Ha ha~ sangat membosankan bukan? Tentu saja kau sudah memainkan peran teman yang baik. Tapi apakah kau tahu bagaimana kondisinya? Bagaimana kabarnya? Bagaimana keadaan psikologisnya di saat kau menguak kesalahannya? Doesn’t it private thing? Damn! I hate these thing! Kimochiari~ Kenapa kau tidak menanyakan hal itu terlebih dahulu sebelumnya kau menyalahkannya? Kenapa kau tidak menanyakan alasan dia sampai bisa berbuat salah? (Iiih! Kenapa-kenapa, banyak tanya lu!) Katanya temen, katanya sahabat sejati, katanya saudara yang baik, yang dasar gitu aja lu kagak ngerti, simpel – remeh temeh – masalah kecil, tapi sangat berarti bangeeetz! Yang disalahin juga gitu, kenapa tidak membela diri? Jangan mau terus-terusan disalahin dunk! Defense, defense!

Haahhh~ Ini artikel banyak nuntut salahnye ye? Serasa semua serba salah. Think positive Emse’. Harapan selalu masih ada … Maksud temanmu itu baik, mungkin dia tidak mengerti kalau keinginanmu seperti itu. Tapi bagus kan, masih ada yang mengingatkan ketika kau berbuat salah. Daripada tidak sama sekali, bisa emergency! Tandanya sudah tidak ada yang peduli lagi padamu. Sendirian itu mengerikan! Inget kata Sakurai-sensei, anata wa hitori janai – you’re not alone. Bayangkan! Jika di dunia ini para manusianya sudah tidak ada yang saling peduli dan berempati satu sama lain, what a chaos! Tapi lega sih bisa marah-marah di tulisan. Kelak, jika aku membacanya lagi 10 tahun mendatang, aku akan tertawa terbahak-bahak karena ketidakpahamanku tentang bagaimana harus memberikan perlakuan antara yang benar dan salah. Just be happy, don’t worry, mou jibbun kanggaimasho … (^_^)v  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapapun silahkan berkomentar, baik kritik maupun saran akan saya terima. Terima kasih sudah berpartisipasi. ^_^