Rabu, 01 September 2010

12 Kebiasaan Produktif Yang Dianjurkan




Oleh Ust. M. Anis Matta, Lc


1.     Sediakan lebih banyak waktu untuk membaca dan sediakanlah waktu untuk memikirkan dan mengendapkan bacaan Anda.
Setiap kali Anda selesai membaca, itu berarti Anda telah menyerap suatu informasi dan akan meningkat ke tahap selanjutnya yaitu seleksi. Karena itu sisakanlah waktu 15 menit untuk memikirkan kembali apa yang barusan Anda baca dan endapkan.
2.     Luangkan waktu selama 20 menit dalam sehari untuk menyendiri dan merenung.
Waktu paling tepat untuk merenung adalah sebelum subuh. Duduklah dengan rileks supaya nafas Anda keluar secara teratur. Pejamkan mata. Aturlah nafas secara teratur. Tarik nafas dari hidung dan keluarkan melalui mulut. Ikuti pernapasan itu dengan pikiran Anda. Mulailah merenung; merenung tentang apa saja, tidak perlu ditentukan 'judulnya'. Efek dari kebiasaan ini adalah Anda akan terbiasa melakukan pemikiran vertikal; berpikir ke atas. Selain itu, kebiasaan tersebut juga akan meluaskan dan melegakan perasaan Anda, serta ketenangan yang luar biasa.
3.     Pertahankan stamina spiritual Anda melalui ibadah mahdhah yang rutin
Dengan melaksanakan ibadah mahdhah secara rutin, maka Anda akan memilki nuansa spiritual sebagai kekuatan untuk mengontrol gerak pikiran dan gerak emosi.
4.     Jagalah kondisi fisik Anda
Menjaga kondisi fisik melalui :
a. Makan secara teratur dan bergizi.
b. Istirahat yang cukup.
c. Olahraga ringan yang rutin.
5.     Tingkatkan apresiasi Anda melalui seni dan alam
Terkadang hidup akan terasa kering jika kita tidak punya rasa seni yang baik. Selain itu, menikmati seni dan alam juga dapat meningkatkan sifat humoris kita.
6.     Buatlah rencana perjalanan wisata
Jalan-jalanlah di muka bumi dan makanlah rizki dari Tuhanmu. Semakin banyak yang kita lihat semakin banyak pula yang dapat kita banding-bandingkan.
7.     Luaskanlah wilayah pergaulan Anda
Salah satu ciri orang dewasa ialah dapat bergaul dengan banyak orang. Sedangkan ciri remaja ialah hanya dapat bergaul dengan sekelompok orang yang sangat terbatas yang biasanya disebut dengan peers group.
8.     Tingkatkan kontrol terhadap pikiran-pikiran yang memenuhi benak Anda
Pikiran-pikiran yang muncul dalam benak kita harus dikontrol secara ketat. Sebab, pikiran itulah yang mempengaruhi suasana jiwa; pikiran-pikiran akan melahirkan tindakan.
9.     Biasakanlah mencatat gagasan secara teratur
Suatu ide atau gagasan memerlukan proses pematangan. Dengan mencatat, berarti Anda telah melakukan proses pematangan. Mencatat gagasan yang muncul dalam benak kita perlu dilakukan karena proses pematangan suatu gagasan tidak terjadi sekaligus.
10.  Biasakanlah lebih banyak diam dan mendengar daripada bicara
Pada umumnya orang yang banyak bicara adalah orang yang lemah kepribadiannya. Ciri orang intelek menurut Islam yang disebutkan Al Qur'an adalah Alladziina yastami'uunalqaul; orang yang mendengarkan perkataan orang lain, fayattabiuuna ahsanah; dan mengikuti yang baik dari perkataan itu. Yaitu orang yang mau mendengarkan dan menganalisa.
11. Kontrol emosi agar tetap tenang, tidak mudah terpengaruh sanjungan dan kritikan
Biasakan agar ekspresi emosi Anda tidak mudah terlihat melalui wajah, apalagi melalui ucapan atau tangan.
12. Lakukan latihan pernafasan secara teratur
Tarik nafas melalui hidung, keluarkan melalui mulut; tarik nafas dalam-dalam melalui hidung, kemudian turunkan ke dada terus ke perut, naik kembali ke dada, turun lagi ke perut. Itu sudah cukup, asalkan rutin. Yang kita butuhkan di sini bukan tenaga dalamnya, tetapi keseimbangan peredaran darah dan kebugaran internal.

Rabu, 04 Agustus 2010

My Childish Heart Feeling


Segala sesuatu yang salah pasti akan terkuak juga … I believe so, tapi aku tidak tahu kenapa hal tersebut bisa terjadi, kenapa hukum itu bisa berlaku? Kenapa yang salah selalu diperlihatkan, sedangkan yang benar selalu disembunyikan? Doushite? Nande? How was the process happened? How did it work?

Seperti sama dengan kesalahan yang aku perbuat, ternyata bisa terkuak juga. Karenanya, jangan pernah berbuat salah, kalau tidak mau disalahkan. Tapi kesalahan itu sudah terjadi, bagaimana bisa aku menghindar? Bad situation right?! Ne? Darou? Nyaa~ … Fusaken jane yo! Muak aku dengan semua ini. Salah – salah – salah … Kenapa kita harus mencari-cari kesalahan orang lain? Walaupun kau tahu hal itu memang salah! Kenapa kita harus menguak dan menyebarkannya pada orang lain? Ini masalah klasik yang selalu terjadi di sekitar kita. Masalah yang selalu terjadi sejak jaman Nabi Adam sampai hari kiamat nanti.

Ketika ada yang salah, sebenarnya secara naluri manusia akan mencoba untuk membenarkannya. Tapi ada juga yang sudah tahu itu salah, malah semakin disalahkan, yang benar bahkan juga cenderung disembunyikan. Dan sekarang yang sangat meresahkan hatiku adalah aku tahu bahwa diriku bersalah, lalu kau mencoba untuk membenarkan diriku yang sedang bersalah ini. Terima kasih banyak kawan. Kita memang harus saling mengingatkan bukan..!? Karena itu adalah bukti kepedulianmu padaku. Tapi ini yang menjadi pokok permasalahannya. Kadang aku merasa diperlakukan tidak adil dengan pemberian ultimatum seperti ini. Begini prosesnya, kau berbuat salah, lalu datang temanmu untuk mengingatkanmu, kemudian membenarkan. Setelah itu dia pergi.

Chotto matte! Perhatikan! Dia bela-belain datang padamu hanya untuk mengingatkan dan membenarkan tingkah lakumu yang salah itu! For Godsake! That’s an awesome friend right!? Honto ni subarashii, sugoi ne … Jika proses itu yang selalu terjadi, kau salah – temanmu datang membenarkan – lalu pergi. Terus, terus, dan terus kejadian tersebut berlangsung dalam keadaan yang lama. Ha ha~ sangat membosankan bukan? Tentu saja kau sudah memainkan peran teman yang baik. Tapi apakah kau tahu bagaimana kondisinya? Bagaimana kabarnya? Bagaimana keadaan psikologisnya di saat kau menguak kesalahannya? Doesn’t it private thing? Damn! I hate these thing! Kimochiari~ Kenapa kau tidak menanyakan hal itu terlebih dahulu sebelumnya kau menyalahkannya? Kenapa kau tidak menanyakan alasan dia sampai bisa berbuat salah? (Iiih! Kenapa-kenapa, banyak tanya lu!) Katanya temen, katanya sahabat sejati, katanya saudara yang baik, yang dasar gitu aja lu kagak ngerti, simpel – remeh temeh – masalah kecil, tapi sangat berarti bangeeetz! Yang disalahin juga gitu, kenapa tidak membela diri? Jangan mau terus-terusan disalahin dunk! Defense, defense!

Haahhh~ Ini artikel banyak nuntut salahnye ye? Serasa semua serba salah. Think positive Emse’. Harapan selalu masih ada … Maksud temanmu itu baik, mungkin dia tidak mengerti kalau keinginanmu seperti itu. Tapi bagus kan, masih ada yang mengingatkan ketika kau berbuat salah. Daripada tidak sama sekali, bisa emergency! Tandanya sudah tidak ada yang peduli lagi padamu. Sendirian itu mengerikan! Inget kata Sakurai-sensei, anata wa hitori janai – you’re not alone. Bayangkan! Jika di dunia ini para manusianya sudah tidak ada yang saling peduli dan berempati satu sama lain, what a chaos! Tapi lega sih bisa marah-marah di tulisan. Kelak, jika aku membacanya lagi 10 tahun mendatang, aku akan tertawa terbahak-bahak karena ketidakpahamanku tentang bagaimana harus memberikan perlakuan antara yang benar dan salah. Just be happy, don’t worry, mou jibbun kanggaimasho … (^_^)v  

Welcome to Java Land.. (^_^)v

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Moshi moshi, hajimemashite..
Annyeonghaseyo, naneun EunHee Imnida... 


He he he! Sumpah, baru kali ini bikin blog. Kuper plus gaptek banget ya. Kenapa gak dari dulu aja? BTW, anyway, busway.. Selamat Datang di Javanesence Cordoba. Semoga blog yang saya buat ini bisa memberikan segala informasi yang temen2 butuhkan. Kalo cari di sini gak ada, bisa silakan kasi tema, entar saya carikan informasinya. Oke! Met beraktifitas ya.. Jya na~ (^_^)v

Yoroshiku Onegaishimasu....